Yakuza Black Ninja Indonesia

Selasa, 10 Mei 2016

Bahaya Kecanduan Game Online

Anak-anak zaman sekarang tak asing lagi dengan gadget dan teknologi. Marc Prensky—pakar pendidikan lulusan Universitas Harvard dan Yale dari Amerika, yang juga penulis buku Digital Game-Based Learning, menyebut anak-anak berusia 14 tahun ke bawah sebagai ”digital natives”—alias ”penduduk asli” yang menghuni dunia digital ini.

Tinggal sebut saja, entah itu komputer PC, komputer tablet, play station, sampai beraneka jenis smartphone yang dimiliki orangtua di rumah, pasti sudah ”khatam” diutak-atik oleh si praremaja. Untuk apa lagi kalau bukan untuk menjajal beraneka macam game seru yang tersedia online, baik yang bisa diunduh gratis maupun yang berbayar?

 Hanya, menurut penelitian yang pernah dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics—yang antara lain dilakukan di Seattle Children’s Research Institute (2011), Iowa State University (2010), dan Stanford University School of Medicine (2009), kebanyakan main game bisa mengganggu proses tumbuh kembang anak, antara lain berupa:

- Masalah sosialisasi. Berhubung lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain dengan mesin        (bukan manusia), si praremaja bisa merasa canggung dan kurang nyaman kala datang kesempatan  untuk bergaul dengan temannya.
 - Masalah komunikasi. Kegiatan berkomunikasi bukan sebatas berbicara dan mendengarkan kalimat  yang terucap, tetapi juga membaca ekspresi lawan bicara. Anak yang kurang sering bersosialisasi  biasanya kesulitan melakukan hal ini.
 - Mengikis empati. Seringkali anak menyukai jenis game yang melibatkan kekerasan, seperti perang-  perangan, martial art, dan sebagainya. Efek samping dari memainkan jenis game ini adalah  terpicunya agresivitas anak dan terkikisnya empati si kecil terhadap orang lain.
 - Gangguan motorik. Tubuh yang kurang aktif bergerak akan mengurangi kesempatan anak untuk  melatih kemampuan motoriknya. Risikonya, anak bisa terserang obesitas dan pertumbuhan tinggi  badannya tidak maksimal.
 - Gangguan kesehatan. Menatap layar video games secara konstan dalam  waktu lama bisa mencetus  serangan sakit kepala, nyeri leher, gangguan tidur, dan gangguan  penglihatan.

0 komentar:

Posting Komentar